Moderator (JEJ): Saya tidak
menyukai artikel yang berakhir dengan perkataan ini "Wallahu a'lam
bisshawab".
**********************
Langkah Syaitan Menelanjangi Wanita
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Syaitan dalam menggoda manusia
memiliki berbagai cara strategi, dan yang sering dipakai adalah
dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak
kepada keburukan
(ammaratun bis su'). Syaitan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia
terus berusaha agar manusia
keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau
pakaian muslimah.
Berikut adalah cara bertahap:
I. Menghilangkan Definisi Hijab
Dalam tahap ini syaitan
membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab
(penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau
gaya hiasan bagi para
wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya
tetap pakaian.
Sehingga akibatnya, ketika
zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak
ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah
dari suatu negeri ke
negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun
yang mereka
pakai. Berbeza halnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah
pakaian syar'i (identiti
keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fesyen ). Biarpun
hidup bila saja dan
di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih
bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan
strategi yang lebih halus. Caranya?
Pertama, Membuka Bahagian Tangan
Telapak tangan mungkin sudah
kebiasaannya terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita
agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga
telapak tangan). "Ah
tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan
syaitan. Dan benar si
wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata
para lelaki
melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik," Tu.. tidak
apa-apa kan?
Kedua, Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan
menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara
baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan
model pakaian yang
lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut
sebagai pakaian terbuka,
hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang
pasti tidak akan
peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian
fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang fesyen
setengah lingkaran hingga yang fesyen bentuk huruf "V" yang tentu
menjadikan lebih terlihat lagi
bahagian sensitif lagi dari dadanya.
Ketiga, Berpakaian Tapi Telanjang
Syaitan berbisik lagi, "Pakaian
mu hanya gitu-gitu saja, yak "cool" cari fesyen atau bahan lain
yang lebih bagus! Tapi apa ya? Si wanita berfikir. "Banyak fesyen dan kain
yang agak tipis, lalu
bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan
memberi idea baru.
Maka tergodalah si wanita,
di carilah fesyenpakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan
transparent. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang,
hanya bahan dan fesyennya
saja yang agak berbeza, biar nampak lebih feminin," begitu dia menokok-nambah.
Walhasil pakaian
tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah
ketat dan
transparent, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanita
kasiyat 'ariyat (berpakaian
tetapi telanjang).
Keempat, Agak di Buka Sedikit
Setelah para wanita muslimah
mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan
sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya "cool"
dan "vogue", yakni dibisiki wanita
itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit,
apa tak sebaiknya di
belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih selesa,
lebih kelihatan lincah
dan energik." Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah
mulai dari bahagian
bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih selesa dan leluasa,
terutama ketika
akan duduk atau naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa
lah, yang penting enjoy,"
katanya.
Inilah tahapan awal syaitan
merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan
panjang, hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeza dengan
hijab syar'i yang
sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.
II. Terbuka Sedikit Demi Sedikit
Kini syaitan melangkah lagi,
dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya agar para wanita
menampakkan bahagian aurat tubuhnya.
Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Syaitan Berbisik kepada
para wanita, "Baju panjang benar-benar tidak selesa, kalau hanya dengan
membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong
sahaja hingga atas mata
kaki." Ini baru agak longgar. "Oh...... ada yang yang terlupa, kalau
kamu pakai baju sedemikian,
maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil
agar lebih serasi
dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan jilbab."
Maka para wanita yang terpengaruh
dengan bisikan ini terburu-buru mencari fesyen pakaian yang
dimaksudkan. Tak ketinggalan kasut tumit tinggi, yang kalau untuk berjalan,
dapat menarik perhatian
orang.
Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka telapak kaki telah
biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu
ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia
menyukai apa yang kamu
lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang.
Kalau langkah kakimu
masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari fesyen lain yang lebih menarik,
bukankah kini banyak
skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya terlihat
kira-kira
sepuluh centimetre saja." Nanti kalau sudah biasa, baru kamu cari fesyen
baru yang terbuka hingga
separuh betis."
Benar-benar bisikan syaitan
dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang
saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia
memakai pakaian yang
terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
Ketiga, Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata si wanita,
zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan
pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi
para wanita di masa Nabi
dahulu. Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas tidak,
kan sekarang zaman sudah
berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah
betis, maka wanitanya
harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini
lain, sekarang
banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya
harus menyelisihi
mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih
ke atas lagi, sehingga
nampak seluruh betisnya."
Tetapi? apakah itu tidak
menjadi fitnah bagi kaum lelaki," bersungut. "Fitnah? Ah...... itu
kan
zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya,
sehingga
wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup.
Tapi sekarang sudah berbeza,
kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang
dan mengatakan ooh
atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, kerana sama- sama
suka? Lihat saja
fesyen pakaian di sana-sini, dari yang di pasar malam hingga yang berjenama
di pusat membeli belah,
semuanya memperagakan fesyen yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman
ini. Kalau kamu tidak
mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."
Demikianlah, maka pakaian
yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi ramai
yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini tibalah
saatnya syaitan
melancarkan tahap terakhir dari tipu dayannya untuk melucuti hijab wanita.
III. Serba Mini
Setelah pakaian yang menampakkan
betis menjadi pakaian sehari- harian dan dirasa biasa-biasa saja,
maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian memerlukan variasi,
jangan yang itu-itu saja,
sekarang ini fesyen skirt mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka,
sehingga benar-benar
kelihatan indah."
Maka akhirnya skirt mini
yang menampakkan bahagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi,
ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian
punggungnya dan
berbagai fesyen lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka
ragam, ada
pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam,
petang, musim panas,
musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan seluar pendek separuh paha pun dia
miliki, fesyen dan
warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba. Begitulah sesuatu
yang sepertinya mustahil
untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi
serba mungkin
dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika, muncul
idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana
semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling ketara saja yang tersisa untuk
ditutupi, kemaluan
dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini".
Kerana
semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzubillah bisikan syaitan berhasil,
tujuannya tercapai,
"Menelanjangi Kaum Wanita."
Selanjutnya terserah kamu
wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di
tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka.
Aku hanya menunjukkan
jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua
dosamu" Syaitan tak
ingin ambil risiko.
Penutup
Demikian halus, cara yang
digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa.
Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang
pada anak-anak gadis
dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan
biarkan
berlarut-larutan, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sakan
menjadi sukar bagi kita
untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat bererti merelakan mereka
mendapatkan laknat
Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan
mereka ke dalam
kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat.
Wallahu a'lam bisshawab.
Sumber idea dan buah fikiran:
Kitab "At ta'ari asy syaithani", Adnan ath-Thursyah
Menyampaikan Kebenaran adalah
kewajipan setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah
adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum
mengetahuinya.
Wassalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Rancang dengan
apa yang ada di tangan...Bukan yang kita angan-angankan...
Kita membina Cita & Harapan...Bukan Mimpi & Igauan...
Ya Ayyuhal Ikhwanu Fiddin! Qum Fa Anzir!!!
Salam sepi...
http://biskut.cjb.net